Perdagangan, World

Ini Dia 5 Raja Tambang Batu Bara di RI

Harga batu bara kembali mengalami lonjakan signifikan, mencatatkan penguatan selama lima hari berturut-turut dan mencapai level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Berdasarkan data dari Refinitiv, harga batu bara acuan ICE Newcastle kontrak September pada penutupan perdagangan Rabu, 7 Agustus 2024, mengalami kenaikan sebesar 0,27% menjadi US$ 147,90 per ton.

Lonjakan harga batu bara ini menunjukkan penguatan kumulatif sebesar 6% dalam lima hari terakhir. Harga penutupan ini juga merupakan yang tertinggi sejak 2 Mei 2024, menandai periode terbaik dalam lebih dari tiga bulan.

Kenaikan harga batu bara ini diperkirakan terkait dengan meningkatnya prospek permintaan batu bara menjelang akhir tahun. Menurut laporan dari Mining.com, sebuah kelompok industri batu bara utama di Tiongkok memproyeksikan bahwa impor batu bara tahun ini akan mencapai setidaknya 500 juta metrik ton, melampaui rekor tertinggi sebelumnya dan perkiraan pasar.

Di Indonesia, sejumlah konglomerat besar yang bergerak di sektor batu bara telah mencatatkan kekayaan yang signifikan. Berikut adalah beberapa pengusaha batu bara terkaya di Indonesia menurut CNBC Indonesia:

  1. Low Tuck Kwong
    Dato’ Low Tuck Kwong adalah pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN), salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia. Saat ini, BYAN merupakan emiten batu bara dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa domestik, mencapai Rp 658,33 triliun.
  2. Keluarga Widjaja
    Keluarga yang dipimpin oleh mendiang Eka Tjipta Widjaja menguasai Sinar Mas Group, yang memiliki PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) yang beroperasi di bidang energi dan infrastruktur. Anak perusahaan DSSA, yaitu PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) dan Golden Energy and Resources Ltd. (GEAR), menyumbang pasokan batu bara. GEAR juga memiliki tambang di Australia, seperti Stanmore Coal. Kekayaan keluarga Widjaja tercatat sebesar US$ 10,8 miliar atau sekitar Rp 168,3 triliun.
  3. Garibaldi Thohir
    Garibaldi Thohir, bersama dengan TP Rachmat dan Edwin Soeryadjaya, mendirikan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Adaro merupakan salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia dengan lokasi penambangan di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Australia. Menurut Forbes, kekayaan Garibaldi Thohir pada akhir 2022 mencapai US$ 3,45 miliar atau Rp 54,01 triliun, dan pada 2023 tercatat sebesar US$ 3,3 miliar atau Rp 51,29 triliun.
  4. Kiki Barki
    Kiki Barki adalah pendiri PT Harum Energi Tbk (HRUM), yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2010. Kiki Barki menguasai 79,79% saham perusahaan ini dan juga memiliki tambang batubara Tanito Harum. Forbes mencatat kekayaan bersih Kiki Barki sebesar US$ 1,9 miliar atau Rp 29,6 triliun pada 2022, yang turun menjadi US$ 1,41 miliar atau Rp 21,92 triliun pada 2023.
  5. Edwin Soeryadjaya
    Edwin Soeryadjaya adalah pendiri Saratoga Investama Sedaya bersama Sandiaga Uno dan beralih ke bisnis batu bara setelah 2000. Kekayaan Edwin pada 2022 tercatat sebesar US$ 1,8 miliar atau Rp 28,05 triliun, turun menjadi US$ 1,24 miliar atau Rp 19,27 triliun pada 2023.

Para pengusaha ini menunjukkan dampak signifikan dari sektor batu bara terhadap kekayaan mereka dan bagaimana harga batu bara yang meningkat dapat mempengaruhi pasar dan industri secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *