Perdagangan

China Masih Musim Panas, Ekspor Batu Bata RI Jadi Sepi

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor batu bara selama Juni 2024 mengalami penurunan baik secara month-to-month maupun year-on-year.

BPS menyebut penurunan itu disebabkan oleh permintaan dunia yang sedang turun, hingga menyebabkan ekspor secara volume dan harga ikut tertekan.

“Batu bara turun secara bulanan disebabkan oleh penurunan volume dan harga, sedangkan secara tahunan penurunan lebih disebabkan oleh penurunan harga,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin, (15/7/2024).

Amalia mengatakan ekspor batu bara ke beberapa negara biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi. Terutama di negara-negara belahan bumi utara, komoditas unggulan Indonesia ini digunakan sebagai sumber penghangat.

Amalia mengatakan negara-negara utara, salah satunya China saat ini sudah memasuki musim panas. Akibatnya, kata dia, permintaan dari negara-negara itu turun.

“Biasanya permintaan akan membaik dan kembali naik saat musim dingin,” kata dia.

Sebelumnya, BPS mencatat ekspor nonmigas Indonesia pada Juni 2024 meningkat sebesar 1,17%. Dari semua sektor, hanya pertambangan yang mengalami penurunan secara bulanan sebesar 16,02%.

Penurunan ini salah satunya disebabkan oleh turunnya ekspor batu bara. Nilai ekspor batu bara turun 0,36% secara bulanan dan 6,68% secara tahunan.

Penurunan serupa dialami oleh komoditas besi dan baja. Di sisi lain, ekspor Crude Palm Oil justru mengalami peningkatan secara signifikan baik secara bulanan maupun tahunan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *