Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer sedang menyusun rencana untuk mencapai gencatan senjata satu bulan di Ukraina. Rencana ini mencakup penghentian operasi darat dan laut serta perlindungan infrastruktur energi.
Dalam wawancara dengan Le Figaro pada Minggu (2/3/2025), Macron menyatakan bahwa pengerahan pasukan Eropa ke Ukraina tidak akan terjadi dalam beberapa minggu ke depan. Namun, seorang pejabat Inggris membantah bahwa rencana ini telah disepakati, dan hingga kini belum ada jadwal resmi untuk gencatan senjata.
Upaya ini muncul setelah KTT darurat di London yang membahas perang Rusia-Ukraina. KTT digelar setelah ketegangan meningkat akibat pertemuan panas antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Oval Office, yang gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Macron juga menegaskan bahwa Uni Eropa harus meningkatkan anggaran pertahanan hingga €200 miliar (US$208 miliar) untuk menghadapi ancaman Rusia dan ketidakpastian dukungan militer AS. Ia mendorong negara-negara Uni Eropa menargetkan investasi pertahanan sebesar 3%-3,5% dari PDB mereka.
Sementara itu, Uni Eropa menyiapkan paket bantuan militer darurat senilai €20 miliar (US$21 miliar) untuk Ukraina. Isu ini akan menjadi fokus utama dalam KTT luar biasa Uni Eropa yang dijadwalkan pada Kamis (6/3/2025), dengan opsi pendanaan melalui pinjaman bersama dan mekanisme keuangan lainnya.