Harga konsumen di Amerika Serikat pada November naik dengan laju yang kuat, sesuai dengan perkiraan para ekonom. Data ini memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga acuan minggu depan.
Indeks Harga Konsumen (CPI) inti—tidak termasuk biaya makanan dan energi—naik 0,3% selama empat bulan berturut-turut, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja, Rabu (11/12/2024). Dibandingkan tahun lalu, CPI inti tumbuh 3,3%. CPI utama juga mencatat kenaikan 0,3% bulan ini dan 2,7% secara tahunan.
Biaya tempat tinggal, meskipun lebih rendah dari bulan sebelumnya, masih menjadi salah satu pendorong utama inflasi dengan kontribusi hampir 40% dari total kenaikan.
Dinamika Ekonomi dan Sinyal Pemangkasan Suku Bunga
Kategori di luar makanan dan energi menunjukkan kenaikan harga tertinggi sejak Mei 2023, dipicu oleh kendaraan baru, pakaian jadi, dan kenaikan besar pada harga penginapan hotel. Namun, biaya bahan makanan mencatat lonjakan 0,5%, tertinggi sejak awal 2023.
Ekonom Citigroup Inc. menilai data ini memberikan dasar bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin pada Desember dan melanjutkan penurunan di tahun depan. Sementara itu, laporan CPI juga menyoroti pertumbuhan pendapatan riil per jam sebesar 1,3% dari tahun sebelumnya.
Namun, tren inflasi yang mendatar dan tekanan harga yang berkurang sejak puncaknya selama pandemi menjadi alasan para gubernur The Fed untuk tetap berhati-hati dalam mengambil kebijakan.
Agenda Presiden Terpilih dan Dampaknya pada Inflasi
Ke depan, agenda Presiden terpilih Donald Trump berpotensi memengaruhi lintasan inflasi. Beberapa bisnis mulai mempertimbangkan kenaikan harga sebagai antisipasi tarif lebih tinggi yang mungkin diterapkan. Meskipun sentimen konsumen terhadap ekonomi telah membaik, sejumlah ekonom memperingatkan bahwa janji kampanye Trump bisa menambah tekanan inflasi.