Gubernur Federal Reserve (The Fed) Bank of Chicago, Austan Goolsbee, mengungkapkan proyeksinya terhadap suku bunga tahun 2025 sedikit lebih tinggi dari sebelumnya. Namun, ia tetap optimis biaya pinjaman akan mengalami penurunan signifikan dalam 12 hingga 18 bulan ke depan. “Saya telah membuat jalur suku bunga sedikit lebih dangkal pada 2025, tetapi benang merahnya adalah inflasi akan turun,” ujarnya dalam wawancara dengan CNBC, Jumat (20/12/2024).
Menurut Goolsbee, inflasi masih berada di jalur menuju target bank sentral sebesar 2%. Ia memperkirakan pelonggaran kebijakan moneter akan berlangsung cukup cepat meskipun jalur penurunan suku bunga lebih moderat. “Saya yakin inflasi berada di jalur menuju 2%, dan selama 12-18 bulan ke depan, suku bunga masih bisa turun dalam jumlah yang cukup besar,” tambahnya.
Pernyataan ini disampaikan setelah The Fed memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya berturut-turut pada Rabu lalu, sehingga berada di kisaran 4,25% hingga 4,5%. Keputusan ini mencerminkan sikap bank sentral yang tetap berhati-hati dalam merespons dinamika inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Para pembuat kebijakan The Fed mengindikasikan penurunan suku bunga yang lebih lambat pada tahun depan, dengan proyeksi hanya dua kali pemangkasan untuk 2025. Goolsbee sejalan dengan pandangan Gubernur The Fed Jerome Powell yang menggambarkan kebijakan saat ini sebagai “sangat ketat.”
Meski begitu, Goolsbee mengingatkan bahwa kebijakan moneter saat ini masih jauh dari tingkat suku bunga netral, yaitu posisi kebijakan yang tidak menstimulasi maupun menahan pertumbuhan ekonomi. Ia menegaskan perlunya kehati-hatian dalam menentukan langkah kebijakan selanjutnya.
Data inflasi terbaru juga memberikan sinyal positif. Harga-harga, tidak termasuk makanan dan energi, naik hanya 0,1% pada November, yang merupakan kenaikan bulanan terkecil sejak Mei. Secara tahunan, indeks inti inflasi naik 2,8%, stabil dibandingkan Oktober tetapi masih berada di atas target The Fed.
Dengan optimisme yang tinggi, Goolsbee yakin langkah-langkah kebijakan moneter yang diambil saat ini sudah berada di jalur yang tepat untuk mencapai target inflasi 2%. Ia menyambut baik hasil data tersebut sebagai indikasi bahwa tekanan harga terus mereda.