Perdagangan, World

Kabar Baik Fed & BI Gak Mempan, Rupiah Tetap Loyo Sepanjang Pekan

Rupiah Tetap Melemah. Petugas bank menghitung mata uang dolar diantara mata uang rupiah di sebuah bank di Jakarta.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak beragam sepanjang pekan ini. Optimisme pasar para pelaku pasar mengenai pemangkasan suku bunga The Federal Reverse (The Fed) menguatkan rupiah terhadap dolar AS. Demikian juga dengan pengumuman suku bunga Bank Indonesia.

Pada penutupan perdagangan hari ini Jumat (19/7/2024), rupiah terhadap dolar AS melemah 0,22% di level Rp16.185/US$1. Dengan demikian rupiah melemah terhadap dolar AS selama dua hari terakhir.

Rupiah terhadap dolar AS sempat mencapai posisi terkuat sejak 28 Mei 2024 pada Rabu (17/7/2024). Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,49% di angka Rp16.095/US$ saat itu.

BI telah memutuskan untuk kembali menahan suku bunganya di level 6,25% pada Juli 2024. Demikianlah disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (17/7/2024)

“Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter pro stability untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi 2,5 plus minus 1% pada 2024 ini dan tahun 2025 tahun depan,” ujarnya.

Perry mengungkapkan focus kebijakan moneter dalam jangka pendek untuk penguatan efektivitas nilai tukar rupiah dan menarik aliran modal asing.

“Sementara itu kebijakan makroprudential dan sistem pembayaran tetap pro growth untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan kebijakan makroprudential longgar untuk mendorong kredit kepada dunia usaha dan RT,” tegas Perry.

Keputusan BI ini pada dasarnya selaras dengan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia dari 12 institusi yang mayoritas memperkirakan BI akan tetap di level 6,25% atau tidak mengalami kenaikan maupun diturunkan pada pertemuan Juli ini.

Dengan suku bunga yang ada saat ini, diharapkan mampu membuat rupiah tetap berada dalam kondisi yang stabil dan cenderung menguat sesuai dengan target yang sudah diharapkan BI yakni di bawah level Rp16.000/US$.

Selain itu, rupiah menguat karena optimisme para pelaku pasar mengenai pemangkasan suku bunga The Fed pada sisa tahun 2024.

Berdasarkan perangkat Fedwatch, pasar menilai ada peluang bank sentral AS The Federal Reserve/The Fed mulai pangkas suku bunga pada September. Probabilitas mencapai 91,7 suku bunga turun pertama kali sebesar 25 basis poin menjadi 5,00%-5,25%.

Pemangkasan tersebut berlanjut pada dua pertemuan berikutnya, masing-masing 25 basis poin pada pertemuan November dan satu lagi pada Desember.

Hal ini didorong oleh data-data ekonomi, salah satunya laporan klaim pengangguran AS yang baru saja rilis semalam.

Klaim awal tunjangan pengangguran negara meningkat 20,000 menjadi 243,000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 13 Juli, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Kamis. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 230.000 klaim pada minggu terakhir.

Kenaikan ini mendorong klaim kembali ke level tertinggi dalam 10 bulan yang dicapai pada awal Juni dan tepat di atas kisaran 194.000-243.000 untuk tahun ini. Hal ini menghapuskan penurunan pada minggu sebelumnya, yang disebabkan oleh kesulitan dalam menyesuaikan data menjelang hari libur, seperti Hari Kemerdekaan AS.

Sementara itu, mata uang Garuda juga didorong oleh sentimen pelantikan tiga wakil menteri baru untuk sisa pemimpinan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 dilakukan kemarin, Kami (18/9/2024).

Adapun tiga wakil menteri baru tersebut yakni Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II, dan Yuliot sebagai Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM.

Deputi Kemensetneg Nanik mengatakan bahwa payung hukum pelantikan berdasarkan Keppres No 45 tahun 2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri kabinet Indonesia maju periode 2019-2024

“Kepada yang bersangkutan diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya sesuai peraturan perundang-undangan. Ketiga ditetapkan 18 Juli 2024, presiden Joko Widodo,” ujar Nanik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *