Gubernur Federal Reserve Bank of New York, John Williams, mulai memperhitungkan kebijakan yang diusulkan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dalam proyeksi ekonominya. Menurut Williams, langkah ini penting untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi di tahun 2025. “Dalam proyeksi pribadi, saya sudah memasukkan beberapa pemikiran tentang arah kebijakan fiskal, imigrasi, dan kebijakan lainnya, karena hal itu menjadi pendorong penting dalam memikirkan prospek ekonomi,” ujarnya kepada CNBC, Jumat (20/12/2024).
Beberapa ekonom menilai kebijakan Trump, seperti pengenaan tarif yang lebih luas dan tindakan keras terhadap imigrasi, dapat memicu inflasi atau menambah tekanan pada pasar tenaga kerja. Hal ini berpotensi menyulitkan bank sentral dalam mencapai target inflasi 2%. Meski demikian, data inflasi terbaru menunjukkan hasil menggembirakan. Harga-harga, tidak termasuk makanan dan energi, naik hanya 0,1% pada November, yang merupakan kenaikan bulanan terkecil sejak Mei.
Williams menyebut kebijakan moneter saat ini berada di posisi yang tepat, meski progres menuju target inflasi 2% tidak berjalan mulus. The Fed sendiri menurunkan suku bunga acuan sebesar 0,25% awal pekan ini, ke kisaran 4,25%-4,5%. Proyeksi terbaru menunjukkan kemungkinan dua kali penurunan suku bunga pada 2025, lebih sedikit dibandingkan empat penurunan yang diperkirakan pada September.
Lintasan kebijakan The Fed menunjukkan penurunan suku bunga ke tingkat netral, yang tidak mendorong maupun membatasi aktivitas ekonomi. Namun, Williams menekankan bahwa penilaian akan bergantung pada data ekonomi terbaru. “Kami harus bergantung pada data dan memiliki waktu untuk benar-benar menilai apa yang terjadi,” ujarnya.
Suku bunga netral menjadi salah satu isu utama dalam kebijakan moneter The Fed. Banyak ekonom mulai percaya bahwa tingkat suku bunga netral saat ini mungkin lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Hal ini dapat menyebabkan The Fed menahan suku bunga di tingkat yang lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.
Williams juga mencatat bahwa pertumbuhan produktivitas di AS setelah pandemi Covid-19 berpotensi sedikit menaikkan suku bunga netral. Namun, tren demografi yang menurunkan proyeksi suku bunga netral sebelum pandemi masih relevan. Ia memproyeksikan ekonomi AS akan tumbuh sekitar 2% pada 2025, dengan tingkat pengangguran berada di kisaran 4,25%.
Meski ada banyak ketidakpastian, termasuk terkait kebijakan fiskal dan imigrasi Trump, Williams optimis proses disinflasi akan terus berlanjut. “Saya pikir proses disinflasi mudah-mudahan akan terus berlanjut,” kata Williams. “Namun saat ini, saya kira kita berada di tempat yang sangat baik.”