Di tengah indikator kelesuan ekonomi domestik, peningkatan Keyakinan Konsumen pada November 2024 memberi titik cerah bagi pemulihan permintaan. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat naik 4,8 poin ke level tertinggi sejak April, dengan optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi ke depan sebagai pendorong utama.
Survei menunjukkan, Indeks Ekspektasi Konsumen naik 5,8 poin, mencerminkan keyakinan bahwa kondisi ekonomi akan membaik dalam enam bulan mendatang. Peningkatan ini juga didukung oleh perbaikan persepsi penghasilan dan lapangan kerja saat ini, terutama di kalangan konsumen dengan pengeluaran di atas Rp5 juta, yang mencatat lonjakan IKK hingga 10,2 poin.
Perubahan Pola Konsumsi dan Tantangan
Namun, survei juga menunjukkan penurunan proporsi pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, turun tipis 0,1 poin persentase menjadi 74,4%. Konsumen di kelas menengah, terutama dengan pengeluaran Rp4,1 juta-Rp5 juta, menghadapi persepsi penghasilan yang lebih buruk, yang berdampak pada penurunan belanja barang tahan lama.
Sementara itu, konsumen kelas bawah dengan pengeluaran di bawah Rp2 juta menunjukkan fenomena “makan tabungan,” di mana proporsi tabungan mereka menurun meskipun konsumsi naik. Situasi ini serupa dengan konsumen kelas atas dengan pengeluaran di atas Rp5 juta.
Implikasi terhadap Ekonomi
Dengan optimisme yang mulai bangkit di sejumlah segmen konsumen, diharapkan roda ekonomi bisa bergerak lebih cepat. Namun, tekanan pada konsumsi dan tabungan mencerminkan masih adanya tantangan dalam pemulihan ekonomi yang lebih merata di semua kelompok pendapatan.