Biden Buka Jalan Penyelidikan Tarif Baru pada Cip China
Pemerintahan Joe Biden memulai penyelidikan atas cip semikonduktor legacy buatan China, membuka peluang bagi Presiden terpilih Donald Trump untuk memberlakukan tarif baru demi melindungi industri AS.
Gedung Putih mengumumkan pada Senin (23/12/2024) dimulainya penyelidikan terhadap cip semikonduktor dasar atau mature-node yang diproduksi di China. Meskipun teknologi cip ini lebih tua dibanding cip kecerdasan buatan, penggunaannya sangat luas dalam berbagai sektor, seperti otomotif, penerbangan, perangkat medis, hingga telekomunikasi.
Langkah ini berpotensi menghasilkan tarif baru pada cip-cip tersebut. Para pejabat AS menilai, dominasi China dalam pasar cip dapat menjadi ancaman keamanan nasional, terutama jika ketergantungan pada cip legacy ini semakin meningkat.
“Kita perlu memastikan rantai pasokan yang tangguh untuk cip ini. Ketergantungan pada pemasok luar negeri telah menghambat jalur produksi dan meningkatkan biaya selama pandemi Covid,” ujar Menteri Perdagangan Gina Raimondo.
Investigasi Pasal 301: Tindakan Hukum atas Praktik China
Penyelidikan dilakukan berdasarkan Pasal 301, yang memungkinkan perwakilan perdagangan AS untuk menentukan apakah tindakan China bersifat tidak adil, diskriminatif, atau merugikan perdagangan AS. Jika terbukti, pemerintahan Trump dapat memberlakukan tarif baru, membatasi impor, atau merekomendasikan langkah lebih jauh kepada Kongres.
Beijing menanggapi penyelidikan ini dengan keras. Juru bicara Kementerian Perdagangan China mendesak AS untuk menghentikan praktik yang dianggap salah dan menyatakan siap mengambil langkah tegas untuk melindungi kepentingannya.
Fokus Biden pada Penguatan Semikonduktor AS
Selama menjabat, Biden telah memperkenalkan undang-undang subsidi bipartisan untuk memperkuat industri semikonduktor domestik dan membatasi ekspor teknologi canggih ke China. Namun, para pejabat AS tetap khawatir China dapat mendominasi pasar melalui cip tua yang lebih murah dan meluas penggunaannya.
Sebagai langkah tambahan, Gedung Putih telah mengumumkan rencana meningkatkan tarif pada cip legacy dari 25% menjadi 50% pada tahun 2025. Langkah ini menjadi upaya lanjutan untuk mengurangi ketergantungan dan melindungi pasar semikonduktor AS dari dominasi China.