Thailand Tetapkan Target Inflasi 2025 di Kisaran 1%-3%, Bank Sentral Menang
Kabinet Thailand memutuskan untuk mempertahankan target inflasi resmi pada 2025 di kisaran 1%-3%. Keputusan ini merupakan kemenangan bagi Bank of Thailand (BOT) yang menolak seruan untuk meningkatkan target inflasi guna membuka peluang pemangkasan suku bunga.
Kesepakatan ini diumumkan Wakil Menteri Keuangan Julapun Amornvivat usai rapat kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra di Bangkok pada Selasa (24/12/2024). Dengan keputusan ini, pemerintah Thailand menyetujui untuk mempertahankan target inflasi tersebut selama lima tahun berturut-turut.
Langkah ini mengindikasikan berakhirnya ketegangan antara BOT dan pemerintah terkait kebijakan suku bunga. Bank sentral sebelumnya menolak seruan pemerintah untuk menurunkan biaya pinjaman dengan mempertahankan suku bunga acuan pada 2,25%. Menurut BOT, suku bunga netral ini sesuai dengan kondisi ekonomi yang menghadapi ketidakpastian global.
Inflasi Rendah di Tengah Utang Tinggi
Meski target inflasi tetap moderat, realisasi inflasi Thailand kerap berada di bawah target. Sepanjang 2024, inflasi rata-rata hanya 0,3% dalam 11 bulan pertama. Bahkan, angka November tercatat sebesar 0,95%, menjadikannya di bawah batas terendah target selama enam bulan berturut-turut.
Bank sentral memperkirakan inflasi akan kembali ke kisaran target rendah pada bulan ini. Untuk 2025, inflasi diproyeksikan rata-rata 1,1%, sejalan dengan ekspektasi inflasi jangka menengah yang tetap moderat.
Stabilitas Kebijakan untuk Tantangan Ekonomi
Keputusan mempertahankan target inflasi dianggap penting oleh BOT untuk menjaga fleksibilitas menghadapi risiko global. Salah satu ancaman yang diantisipasi adalah kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump yang berencana menaikkan tarif impor, berpotensi memengaruhi ekonomi global.
Kesepakatan inflasi ini juga mencerminkan pentingnya kerja sama antara Kementerian Keuangan dan BOT, seperti diatur dalam regulasi Thailand. Kedua pihak wajib mencapai konsensus sebelum target inflasi diadopsi secara resmi.
Langkah ini juga mempertegas komitmen Thailand menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan, termasuk tekanan utang rumah tangga yang tinggi yang membatasi daya beli konsumen.