Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara resmi menunjuk mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan investor kawakan asal Amerika Serikat Ray Dalio sebagai anggota Dewan Pengawas. CEO Danantara Rosan Roeslani mengonfirmasi penunjukan ini usai pertemuan di Istana Negara pada Senin (24/2/2025).
Ray Dalio dikenal sebagai pendiri Bridgewater Associates, salah satu hedge fund terbesar di dunia. Selain Blair dan Dalio, Rosan mengungkapkan bahwa Danantara juga berencana mengundang tokoh internasional lainnya, termasuk dari China. Nama-nama lain akan diumumkan dalam waktu dekat.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Danantara di Istana Merdeka pada 24 Februari 2025. Lembaga ini menjadi sovereign wealth fund kedua di Indonesia setelah Indonesia Investment Authority (INA), dengan tujuan mengoptimalkan pengelolaan aset negara dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Pada tahap awal, Danantara diproyeksikan mengelola aset senilai lebih dari US$900 miliar (sekitar Rp14.715 triliun), dengan investasi awal sebesar US$20 miliar. Dana ini akan dialokasikan ke lebih dari 20 proyek strategis, termasuk sektor pengolahan nikel, bauksit, tembaga, kecerdasan buatan, kilang minyak, energi terbarukan, dan produksi pangan.
Struktur kepemimpinan Danantara mencakup Rosan Roeslani sebagai CEO, Pandu Sjahrir sebagai Kepala Unit Investasi, dan Dony Oskaria sebagai COO. Dengan masuknya nama-nama besar dalam dewan pengawas, Danantara diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi global untuk memperkuat perekonomian Indonesia.